Kamis, 18 Juli 2013
Selasa, 16 Juli 2013
Jumat, 21 Juni 2013
Selasa, 18 Juni 2013
Curug Cilember, Destinasi Murah dan Berkesan
Curug Cilember, Murah dan Berkesan Dekat Dengan Jakarta
Oleh : Robert Jeferson
Curug
Cilember atau Curug 7 Cilember terletak di Desa Jogjogan Kecamatan
Cipayung Bogor. Curug ini merupakan salah satu dari air terjun yang
memiliki pesona keindahan. Alamnya sangat menyegarkan, asri dan sejuk.Perjalanan
untuk mencapai curug ini dapat ditempuh melalui perjalanan dari
Jakarta. Waktu tempuhnya sekitar 2,5 jam untuk perjalanan dengan
kendaraan sepeda motor. Sedangkan dengan mobil membutuhkan waktu sekitar
1,5 jam untuk capai lokasi.
Di pintu masuk tersedia lokasi parkir yang cukup nyaman. Ada yang menampung mobil dan motor. Namun, lokasi parkir mobil dan motor berbeda.
Bagi pengendara motor yang ingin parkir tanpa menginap dan menitip helm dikenakan tarif Rp 10 ribu untuk sekali parkir. Selesai? Belum, masih belum lengkap kalau belum berpose di pintu masuk Cilember. Setelah berpose sejenak, maka perjalanan dilanjutkan dengan Sayangnya, sinyal ponsel di lokasi Curug Cilember lumayan susah dan kadang blank sama sekali. Namun bagi yang terbiasa eksis di jejaring sosial jangan kuatir, karena pengelola menyediakan area hotspot sekitar curug. Ini pun cukup membantu bagi para pengakses internet dengan mudah.
Lepas loket penjualan karcis, Anda langsung dihadapkan dengan pintu masuk. Gemericik suara air pegunungan pun langsung terdengar. Udara sejuk menambah suasana semakin sejuk.
Seketika, hilang semua penat yang terjadi selama perjalanan dan digantikan dengan suasana yang segar. Bagi pecinta fotografi ini merupakan salah satu surga karena dapat memotret keindahan alamnya yang masih alami. Tak ketinggalan jernihnya air yang mengalir melalui alur di sela-sela bebatuan. Filosofi Slow Speed bagi fotografer menjadi alasan utama untuk memasuki area ini
Sebelum memasuki area Curug 7 dan selepas pintu masuk, pengunjung dimanjakan dengan jalanan yang sudah rapi dan bukan jalan tanah. Di dalam area tersebut juga disewakan tenda untuk berteduh. Biasanya, bagi beberapa petualang tenda ini digunakan untuk menginap dengan diselingi api unggun.
Pohon pinus yang menjulang tinggi sepanjang perjalanan menuju Curug 7 turut menambah indahnya pemandangan. Seolah tak bosan memandang dan melihatnya dengan kesejukan alamnya. Hijau dan sejuk.
Ketika saya datang, cuaca di sekitar Cilember sering di selimuti kabut tipis yang kerapkali turun. Hanya saja kabut ini datang tiba-tiba dan menghilang lagi, rupanya sekadar lewat saja.Jika datang ketika hujan, kabut yang turun bisa lebih banyak lagi.
Bagi sebagian orang, turunnya kabut cukup menakutkan karena jarak pandang yang terbatas membuat imaginasi kita langsung sirna. Rasa takut segera menghampiri, namun ketakutan tersebut segera sirna ketika kabut tersebut lewat. Suasana temaram akibat kabut pun seketika kembali cerah. Rasa takut pun berubah menjadi rasa optimis. Optimis untuk menggali lagi lebih dalam keindahan curug.
Sesampai di Curug 7 rasanya, belum lengkap kalau kaki tidak masuk ke dalamair. Dingin, airnya terasa sedingin es. Airnya begitu jernih, khas air pegunungan.
Tak kuasa tangan pun mengambilkan air untuk dibasuhkan ke muka. Sungguh segar seluruh tubuh dibuatnya. Penat dan capai selama dalam perjalanan terbayar sudah.
Cuaca di sekitar Curug 7 juga kerap sekali diselimuti oleh kabut tipis yang kadang-kadang turun. Apalagi ketika cuaca sedang hujan, maka kabut akan turun lebih banyak. Hal ini menambah suasana sejuk dan nyaman di hati. Kesejukan yang mampu menghunjam kedalam hati sanubari. Tenang, damai di buatnya.
Di lokasi Curug 7 juga di sediakan penyewaan tenda bagi yang ingin sekalian camping tak jauh dari pintu masuk Curug. Tidak perlu kuatir dengan area sanitasi karena sudah tersedia toilet. Meski begitu, Anda juga bisa mencoba mandi dan berendam dibawah Curug 7 dengan airnya yang jernih.
Di Cilember, sebenarnya terdapat 7 curug. Namun kekuatan fisik untuk menyusuri satu persatu perlu dipertimbangkan mengingat jalannya yang terus menanjak.
Setelah kita mencapai Curug 7, agak ke atas ada Curug 6. Namun saat ini jalan untuk menuju Curug 6 sudah ditutup mengingat medannya yang cukup sulit untuk mencapai Curug 6.
Pengunjung biasanya langsung menuju ke Curug 5 yang tak kalah indahnya. Di sekitar Curug 5 pengunjung yang tidak membawa bekal juga tidak perlu kuatir. Di sana sudah tersedia warung tempat menjual gorengan sehingga ketika kita lapar dapat membelinya disitu.
Kalau mau kita telusuri curug satu per satu, rasanya tidaklah mudah. Di atas Curug 5 terdapat peringatan jika ingin menuju curug berikutnya untuk meminta ijin dulu ke pengelola.
Perjalanan saya sendiri berhenti sampai di curug 5. Saya pun mencoba untuk berpuas diri sambil melihat pemandangan sekitar yang pada saat itu dalam kondisi berkabut sehabis turun hujan.
Jadi, kapan lagi kita kunjungi objek wisata di sekitar kita. Tidak perlu mahal, kenali dan cintai objek sekitar kita.
Bahkan, Anda bisa tidak melihat pepohonan saking tebalnya
kabut. Kita pun dibawa seolah-olah sedang mendaki gunung yang tinggi.
karena terdapat banyak spot yang dapat di pakai untuk memotret.
membeli karcis masuk. Untuk akhir pekan, biaya masuknya Rp 12 ribu/orang. Harga ini sudah termasuk asuransi kecelakaan.
Foto- foto lainya:
Dari arah Jakarta, perjalanan
dilanjutkan menuju Puncak, tepatnya di daerah Cipayung. Setelah Cimory
dan Taman Matahari, Anda akan melihat plang hijau penunjuk arah menuju
Curug 7 Cilember. Traveler pun tinggal mengikuti petunjuk tersebut.
Namun, agar tidak salah jalan, ada baiknya bertanya ke penduduk sekitar. Lokasi
curug ini juga mudah dijangkau karena infrastruktur menuju lokasi cukup
baik dengan jalan beraspal, meski jalannya cukup sempit. Untuk mencapai
air terjun, wisatawan akan menemui jalan masuk yang menanjak dan terus menanjak hingga ditemukan pintu gerbang Curuh Cilember.
Di pintu masuk tersedia lokasi parkir yang cukup nyaman. Ada yang menampung mobil dan motor. Namun, lokasi parkir mobil dan motor berbeda.
Bagi pengendara motor yang ingin parkir tanpa menginap dan menitip helm dikenakan tarif Rp 10 ribu untuk sekali parkir. Selesai? Belum, masih belum lengkap kalau belum berpose di pintu masuk Cilember. Setelah berpose sejenak, maka perjalanan dilanjutkan dengan Sayangnya, sinyal ponsel di lokasi Curug Cilember lumayan susah dan kadang blank sama sekali. Namun bagi yang terbiasa eksis di jejaring sosial jangan kuatir, karena pengelola menyediakan area hotspot sekitar curug. Ini pun cukup membantu bagi para pengakses internet dengan mudah.
Lepas loket penjualan karcis, Anda langsung dihadapkan dengan pintu masuk. Gemericik suara air pegunungan pun langsung terdengar. Udara sejuk menambah suasana semakin sejuk.
Seketika, hilang semua penat yang terjadi selama perjalanan dan digantikan dengan suasana yang segar. Bagi pecinta fotografi ini merupakan salah satu surga karena dapat memotret keindahan alamnya yang masih alami. Tak ketinggalan jernihnya air yang mengalir melalui alur di sela-sela bebatuan. Filosofi Slow Speed bagi fotografer menjadi alasan utama untuk memasuki area ini
Sebelum memasuki area Curug 7 dan selepas pintu masuk, pengunjung dimanjakan dengan jalanan yang sudah rapi dan bukan jalan tanah. Di dalam area tersebut juga disewakan tenda untuk berteduh. Biasanya, bagi beberapa petualang tenda ini digunakan untuk menginap dengan diselingi api unggun.
Pohon pinus yang menjulang tinggi sepanjang perjalanan menuju Curug 7 turut menambah indahnya pemandangan. Seolah tak bosan memandang dan melihatnya dengan kesejukan alamnya. Hijau dan sejuk.
Ketika saya datang, cuaca di sekitar Cilember sering di selimuti kabut tipis yang kerapkali turun. Hanya saja kabut ini datang tiba-tiba dan menghilang lagi, rupanya sekadar lewat saja.Jika datang ketika hujan, kabut yang turun bisa lebih banyak lagi.
Bagi sebagian orang, turunnya kabut cukup menakutkan karena jarak pandang yang terbatas membuat imaginasi kita langsung sirna. Rasa takut segera menghampiri, namun ketakutan tersebut segera sirna ketika kabut tersebut lewat. Suasana temaram akibat kabut pun seketika kembali cerah. Rasa takut pun berubah menjadi rasa optimis. Optimis untuk menggali lagi lebih dalam keindahan curug.
Sesampai di Curug 7 rasanya, belum lengkap kalau kaki tidak masuk ke dalamair. Dingin, airnya terasa sedingin es. Airnya begitu jernih, khas air pegunungan.
Tak kuasa tangan pun mengambilkan air untuk dibasuhkan ke muka. Sungguh segar seluruh tubuh dibuatnya. Penat dan capai selama dalam perjalanan terbayar sudah.
Cuaca di sekitar Curug 7 juga kerap sekali diselimuti oleh kabut tipis yang kadang-kadang turun. Apalagi ketika cuaca sedang hujan, maka kabut akan turun lebih banyak. Hal ini menambah suasana sejuk dan nyaman di hati. Kesejukan yang mampu menghunjam kedalam hati sanubari. Tenang, damai di buatnya.
Di lokasi Curug 7 juga di sediakan penyewaan tenda bagi yang ingin sekalian camping tak jauh dari pintu masuk Curug. Tidak perlu kuatir dengan area sanitasi karena sudah tersedia toilet. Meski begitu, Anda juga bisa mencoba mandi dan berendam dibawah Curug 7 dengan airnya yang jernih.
Di Cilember, sebenarnya terdapat 7 curug. Namun kekuatan fisik untuk menyusuri satu persatu perlu dipertimbangkan mengingat jalannya yang terus menanjak.
Setelah kita mencapai Curug 7, agak ke atas ada Curug 6. Namun saat ini jalan untuk menuju Curug 6 sudah ditutup mengingat medannya yang cukup sulit untuk mencapai Curug 6.
Pengunjung biasanya langsung menuju ke Curug 5 yang tak kalah indahnya. Di sekitar Curug 5 pengunjung yang tidak membawa bekal juga tidak perlu kuatir. Di sana sudah tersedia warung tempat menjual gorengan sehingga ketika kita lapar dapat membelinya disitu.
Kalau mau kita telusuri curug satu per satu, rasanya tidaklah mudah. Di atas Curug 5 terdapat peringatan jika ingin menuju curug berikutnya untuk meminta ijin dulu ke pengelola.
Perjalanan saya sendiri berhenti sampai di curug 5. Saya pun mencoba untuk berpuas diri sambil melihat pemandangan sekitar yang pada saat itu dalam kondisi berkabut sehabis turun hujan.
Jadi, kapan lagi kita kunjungi objek wisata di sekitar kita. Tidak perlu mahal, kenali dan cintai objek sekitar kita.
Bahkan, Anda bisa tidak melihat pepohonan saking tebalnya
kabut. Kita pun dibawa seolah-olah sedang mendaki gunung yang tinggi.
karena terdapat banyak spot yang dapat di pakai untuk memotret.
membeli karcis masuk. Untuk akhir pekan, biaya masuknya Rp 12 ribu/orang. Harga ini sudah termasuk asuransi kecelakaan.
Foto- foto lainya:
Tips Nyaman Keliling Candi borobudur
Borobudur adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah dan sudah dikenal di dunia internasional karena keberadaan Candi Borobudur yang merupakan monumen Buddha termegah serta kompleks stupa terbesar di dunia. Terletak 42 km arah barat daya Yogyakarta, Borobudur dapat dicapai menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Selain wisata candi, kawasan Borobudur juga memiliki potensi wisata lain yang tersebar di berbagai tempat.
Menuju Borobudur
-
Bus dari Yogyakarta - Borobudur
Wisatawan yang tidak membawa kendaraan pribadi tak perlu khawatir akan transportasi menuju Borobudur. Ada banyak mini bus yang melayani trayek Jogja - Borobudur dengan frekuensi keberangkatan antara setengah hingga satu jam sekali. Bus ini beroperasi mulai pukul 06.00 - 17.00 WIB. Anda dapat berangkat dari Terminal Giwangan maupun Terminal Jombor.
-
Sewa Mobil dari Yogyakarta
Jika menginginkan perjalanan yang lebih nyaman, menyewa mobil dari Yogyakarta dapat menjadi pilihan. Ada banyak tempat persewaan mobil di Jogja dengan beragam pilihan kendaraan yang siap melayani Anda.
Sewa Motor
Menyewa motor selama di Borobudur akan mempermudah sekaligus memperluas ruang gerak. Anda bisa berkeliling ke tempat-tempat yang jauh semisal Bukit Punthuk Setumbu atau Puncak Suroloyo. Namun jika belum paham dengan kondisi serta lokasi daerah yang akan Anda tuju, lebih baik Anda naik ojek saja. Tarif sewa sepeda motor: Rp 50.000 - Rp 70.000 / 12 jam. Telp: +62 81915524153Sewa Sepeda
Bagi Anda yang memiliki jiwa petualang, menyusuri kawasan Borobudur yang masih asri dan memiliki udara yang segar menggunakan sepeda akan menjadi pilihan yang menyenangkan. Penyewaan sepeda tersebar di berbagai tempat seperti hotel-hotel tempat Anda menginap maupun di kawasan taman Candi Borobudur.- Tarif sewa sepeda onthel: Rp 20.000 / 10 jam
- Tarif sewa sepeda federal: Rp 25.000 / 10 jam
- Tarif sewa sepeda di areal candi: Rp 10.000
- Tarif sewa sepeda tandem di areal candi: Rp 15.000
Naik Andong
Anda yang datang berombongan dan ingin mengunjungi kawasan perdesaan yang tersebar di berbagai titik, menyewa Andong adalah pilihan yang tepat. Selain bisa dinaiki beramai-ramai, Anda juga tidak perlu capek mengayuh seperti halnya saat Anda berkeliling menggunakan sepeda. Andong dapat dijumpai dengan mudah di terminal maupun pasar Borobudur. Andong wisata juga ada di dalam kompleks candi dan bisa digunakan untuk berkeliling mengitari candi.- Tarif andong keliling desa: Rp 75.000 (Rute: Dusun Klipoh - Desa Tanjungsari - Dusun Jowahan - Desa Wanurejo).
- Tarif andong keliling candi: Rp 30.000 (untuk 4 orang sekali putaran).
Naik Kereta Kelinci (trackless train)
Selain berjalan kaki, bersepeda, atau naik andong, Anda juga bisa mengelilingi kompleks Taman Wisata Candi Borobudur menggunakan kereta mini atau yang biasa dikenal dengan nama kereta kelinci. Kendaraan ini biasanya menjadi favorit anak-anak.Tarif kereta kelinci: Rp 5.000 / orang (sekali putaran)
Artikel Terkait
Serunya jalan jalan di puncak - Taman Matahari
Sharing photo jalan-jalan fieldbreak 2 minggu lalu bersama keluarga ke Taman Wisata Matahari, Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Kami pergi pas weekday. Kalau weekend katanya penuh sekali dan juga jalanan pastinya macet sekali.
Harga tiketnya murah dan tempatnya luas dan sangat asri. Kalau tidak salah, tiket weekdaynya 15rb/orang/Terusan, Masuk mobil bayar 3rb. Didalam pas parkir kasih lagi sama tukang parkir seikhlasnya.
Tiket masuk sudah termasuk gratis beberapa wahana permainan. Wahana yang tidak termasuk bayar lagi tapi tidak mahal.
Lokasinya berada di Jl. Raya Puncak Km 77, Bogor 16750 – Jawa Barat.
Photo di bawah jalan masuknya. Kalau dari Jakarta sebelah kiri.
Setelah masuk, kami putar-putar dulu untuk meninjau lokasi …
Setelah itu parkir (tapi setelahnya diminta pindahin mobil karena ternyata itu bukan lokasi parkir)
Salah satu toko yang jualan oleh-oleh, seperti pisang sale, kerupuk, dll
Nah ini kendaraan yang dimodifikasi ditambahin bentuk boneka binatang, namanya wara wiri … gratis keliling-keliling…
berikut photo2 lainnya…
photo2 berikut di ambil ketika sudah keluar dari lokasi ( Habis Berkeringat Mandi Lagi Deh )
Keluar dari mobil, ambilnya dari tepi sungai.
Untuk info lebih lanjut, berikut yang saya dapat dari google:
- http://www.tamanwisatamatahariwaterpark.com/
- http://www.puncakview.com/taman-wisata-matahari.htm
- http://taman-wisata-matahari.blogspot.com/
- http://www.bagicerita.com/2011/04/taman-wisata-matahari-puncak/
- http://travel.okezone.com/read/2010/11/30/25/398683/wisata-murah-edukatif-di-taman-wisata-matahari
perjalanan Wisata dari Kota Medan Ke Danau Toba dan Pulau samosir
PERJALANAN WISATA DARI KOTA MEDAN KE DANAU TOBA
Provinsi
Sumatra Utara memiliki beragam objek wisata eksotis dan bahkan bernilai
sejarah yang layak dikunjungi. Salah satunya adalah Parapat. Di kota
inilah terbentang keindahan Danau Toba dan Pulau Samosir ditengahnya
yang terkenal hingga mancanegara. Anda hanya membutuhkan waktu tiga
hingga empat jam perjalanan dari Ibu Kota Sumut, Medan.
Parapat menyuguhkan pemandangan alam luar biasa, makanan lezat, dan pusat belanja berbagai cinderamata. Di Parapat bertaburan auberge berbintang ataupun bungalow yang menampung para turis yang berniat berpesiar ke Danau Toba.
Dari Parapat terdapat pelabuhan feri yang melayani transportasi air ke Pulau Samosir, tepatnya ke pelabuhan Ajibata. Jika hendak mencapai Pulau Samosir lewat jalur darat, Anda harus mengitari tepian Danau Toba sampai ke Pangururan.
Melancong ke Parapat, tak lengkap jika tidak menyambangi Jalan Siburak-Burak. Kawasan ini merupakan pusat belanja oleh-oleh asli Parapat. Berbagai cinderamata ditampilkan, seperti kalendar Batak kuno dengan tulisan asli Batak, gitar Batak dari kayu dan beragam gift unik lainnya. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
Tujuan wisata lainnya adalah Desa Bakara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara yang masih berada di pesisir Danau Toba. Desa ini merupakan tempat kelahiran Raja Sisingamangaraja XII yang juga pahlawan nasional. Sebelum mencapai Bakara, Anda harus menuju Balige yang menjadi tempat pemakaman Sisingmangaraja XII.
Dari Balige, perjalanan dilanjutkan dengan kapal feri menyusuri Danau Toba selama dua jam. Biaya yang diperlukan cukup mahal mencapai Rp 800 ribu. Tiket kapal juga harus dipesan beberapa jam sebelumnya. Untuk menghemat, Anda sebaiknya tidak bertamasya seorang diri.
Sepanjang perjalanan, Anda tak hanya disuguhkan pemandangan alam Danau Toba dan Kota Parapat yang menyejukkan mata.
Makam Raja Sidabutar, berada di Tomok, makam yang terbuat dari batu utuh tanpa persambungan yang dipahat untuk tempat peristirahatan Raja Sidabutar pengusa kawasan Tomok pada masa itu.
Batu Parsidangan, berada di desa Siallagan adalah batu yang disusun sedemikian pada masa pemerintahan Raja Siallagan untuk tempat mengadili dan mengeksekusi para kriminal.
Museum Huta Bolon, tempat penyimpanan benda-benda kuno orang Batak
Obyek Wisata Seni dan Budaya
Pertunjukan Sigale-gale, berada di Tomok adalah kesenian rakyat berbentuk patung yang dibuat sedemikian sehingga dapat menari mengikuti irama musik tradisional gondang
Gedung Kesenian, bangunan tempat atraksi budaya dan seni, berada di Tuktuk Siadong
Obyek Wisata Alam
Batu Marhosa, berada di sigarantung, desa Parmonangan adalah fenomena alam batu benafas atau dapat menghembuskan udara
Goa Marlakkop, di desa Tanjung
Pagar Batu dan Bottean, di Lontung
Pantai Ambarita, tempat pemandian dan pemancingan
Aek Natonang, berlokasi di dsa tanjungan merupakan danau di atas danau dan direncanakan sebagai areal Hutan Wisata seluas 105 Ha.
Pulo Tao, restoran dan camping ground berada di Pantai Desa simanindo.
Tuktuk Siadong, kawasan berbentuk tanjung peninsula yang strategis sehingga saat ini menjadi pusat kegiatan wisata (central tourism district), dipenuhi oleh usaha hotel dan restoran serta pelukis dan pengukir.
Bukit Beta Kite Internasional, areal khusus di Tuktuk Siadong yang telah ditabalkan oleh Gubernur Sumatera Utara Bpk. T. Rizal Nurdin pada Bulan Agustus 2004 menjadi lokasi permainan layang-layang Internasional
Obyek Wisata Seni dan Budaya
Open Stage, bangunan panggung terbuka yang berada di tengah Kota Pangururan sebagai tempat atraksi seni dan budaya.
Komunitas Tenun Ulos Batak, kelompok masyarakat yang mengerjakan tenun tradisional ulos batak di desa Lumban Suhi-suhi berjarak + 4 Km dari Kota Pangururan.
Gunung Pusuk Buhit, asal mula suku Batak
Aek Boras, sumber mata air Guru Tatea Bulan
Aek Sipitu Dai, Sumber air yang dapat dialirkan menjadi tujuh saluran dan memiliki tujuh rasa serta dapat diyakini menyembuhkan berbagai penyakit.
Batu Sawan, Batu tempat air rasa jeruk purut
Pulo Tulas, Pulau kecil di tengah Danau Toba
Obyek Wisata Sejarah
Batu Parhusipan, tempat pertemuan Si Boru Pareme
Batu Pargasipan,
Batu Nanggor, Bukit martil batu tempat Seribu Raja menempa senjata
Batu Hobon, batu tempat penyimpanan barang pusaka.
Sigulatti, Tempat di pegunungan Pusuk Buhit yang diyakini asal mula orang Batak.
Lagundi Sitamiang, lokasi untuk perkemahan yang dilengkapi dengan pondok remaja
Tambun Surlau, tempat pemandian alam dengan air yang segar dan udara yang sejuk
Hariara Na Bolon, fenomena alam dimana bebrapa pohon beringin (hariara) menyatu membentuk pohon yang sangat besar
Pantai Bebas Sukkean, pantai dengan pasir putih yang masih alami dan telah sering dikunjungi wisatawan mancanegara untuk mandi dan berjemur.
Batu Guru, Sebuah Batu yang mempunyai tiga pondasi yang diyakini menjadi slogan orang Batak yaitu “dalihan Natolu “
Obyek Wisata Alam
Pantai maria Raja, Pantai bebas di Desa Maria Raja dengan pasir putih dan air danau yang jernih untuk pemandian dan rekreasi.
Obyek Wisata Alam
Pantai bebas, Lokasi di desa Sabulan
Pemandian Boru Saruding, berada di Ranssangbosi sekitar + 35 Km dari Pangururan.
Aek Liang, sebuah fenomena alam mata air di dalam goa.
Gua Sidam-dam
Batu Sidam-dam, batu hitam yang masih suci dan sacral
Obyek Wisata Sejarah
Simalinting, sebuah kubur besar
Piso Somalim, merupakan tempat bersejarah di Mogang
Obyek Wisata Alam
Air Panas Simbolon, kawasan berbatu belerang dimana terdapat mata air panas yang masih alami.
Parapat menyuguhkan pemandangan alam luar biasa, makanan lezat, dan pusat belanja berbagai cinderamata. Di Parapat bertaburan auberge berbintang ataupun bungalow yang menampung para turis yang berniat berpesiar ke Danau Toba.
Dari Parapat terdapat pelabuhan feri yang melayani transportasi air ke Pulau Samosir, tepatnya ke pelabuhan Ajibata. Jika hendak mencapai Pulau Samosir lewat jalur darat, Anda harus mengitari tepian Danau Toba sampai ke Pangururan.
Melancong ke Parapat, tak lengkap jika tidak menyambangi Jalan Siburak-Burak. Kawasan ini merupakan pusat belanja oleh-oleh asli Parapat. Berbagai cinderamata ditampilkan, seperti kalendar Batak kuno dengan tulisan asli Batak, gitar Batak dari kayu dan beragam gift unik lainnya. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
Tujuan wisata lainnya adalah Desa Bakara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara yang masih berada di pesisir Danau Toba. Desa ini merupakan tempat kelahiran Raja Sisingamangaraja XII yang juga pahlawan nasional. Sebelum mencapai Bakara, Anda harus menuju Balige yang menjadi tempat pemakaman Sisingmangaraja XII.
Dari Balige, perjalanan dilanjutkan dengan kapal feri menyusuri Danau Toba selama dua jam. Biaya yang diperlukan cukup mahal mencapai Rp 800 ribu. Tiket kapal juga harus dipesan beberapa jam sebelumnya. Untuk menghemat, Anda sebaiknya tidak bertamasya seorang diri.
Sepanjang perjalanan, Anda tak hanya disuguhkan pemandangan alam Danau Toba dan Kota Parapat yang menyejukkan mata.
Pulau Samosir
Kabupaten Samosir memiliki daerah-daerah potensi wisata yang berbasis pemandangan alam, wisata spiritual, wisata pertanian, wisata budaya dan perairan Danau Toba. Daerah-daerah rekreasi tersebut tersebar di berbagai wilayah Kecamatan antara lain :
Kecamatan Simanindo
Obyek Wisata SejarahMakam Raja Sidabutar, berada di Tomok, makam yang terbuat dari batu utuh tanpa persambungan yang dipahat untuk tempat peristirahatan Raja Sidabutar pengusa kawasan Tomok pada masa itu.
Batu Parsidangan, berada di desa Siallagan adalah batu yang disusun sedemikian pada masa pemerintahan Raja Siallagan untuk tempat mengadili dan mengeksekusi para kriminal.
Museum Huta Bolon, tempat penyimpanan benda-benda kuno orang Batak
Obyek Wisata Seni dan Budaya
Pertunjukan Sigale-gale, berada di Tomok adalah kesenian rakyat berbentuk patung yang dibuat sedemikian sehingga dapat menari mengikuti irama musik tradisional gondang
Gedung Kesenian, bangunan tempat atraksi budaya dan seni, berada di Tuktuk Siadong
Obyek Wisata Alam
Batu Marhosa, berada di sigarantung, desa Parmonangan adalah fenomena alam batu benafas atau dapat menghembuskan udara
Goa Marlakkop, di desa Tanjung
Pagar Batu dan Bottean, di Lontung
Pantai Ambarita, tempat pemandian dan pemancingan
Aek Natonang, berlokasi di dsa tanjungan merupakan danau di atas danau dan direncanakan sebagai areal Hutan Wisata seluas 105 Ha.
Pulo Tao, restoran dan camping ground berada di Pantai Desa simanindo.
Tuktuk Siadong, kawasan berbentuk tanjung peninsula yang strategis sehingga saat ini menjadi pusat kegiatan wisata (central tourism district), dipenuhi oleh usaha hotel dan restoran serta pelukis dan pengukir.
Bukit Beta Kite Internasional, areal khusus di Tuktuk Siadong yang telah ditabalkan oleh Gubernur Sumatera Utara Bpk. T. Rizal Nurdin pada Bulan Agustus 2004 menjadi lokasi permainan layang-layang Internasional
Kecamatan Pangururan
Obyek Wisata Alam
Pemandian Air Panas, berjarak
3 KM dari Kota pangururan
Obyek Wisata Sejarah
Terusan Tano Ponggol, terusan yang memisahkan Pulau Samosir
dengan Pulau Sumatera yang dibuat oleh Kolonial Belanda dan sampai
sekarang masih berfungsi.
Persanggarahan, bangunan peninggalan colonial Belanda yang
pada saat ini digunakan sebagai kantor dan kediaman Penjabat Bupati
Samosir, berada di Kota Pangururan.
Patung Liberty Malau, Sebuah Tugu peringatan perjuangan
seorang pejuang angkatan 45 dari Pulau Samosir yang membantu
kemerdekaan Republik Indonesia.
Obyek Wisata Seni dan Budaya
Open Stage, bangunan panggung terbuka yang berada di tengah Kota Pangururan sebagai tempat atraksi seni dan budaya.
Komunitas Tenun Ulos Batak, kelompok masyarakat yang mengerjakan tenun tradisional ulos batak di desa Lumban Suhi-suhi berjarak + 4 Km dari Kota Pangururan.
Kecamatan Sianjur Mula Mula
Obyek Wisata AlamGunung Pusuk Buhit, asal mula suku Batak
Aek Boras, sumber mata air Guru Tatea Bulan
Aek Sipitu Dai, Sumber air yang dapat dialirkan menjadi tujuh saluran dan memiliki tujuh rasa serta dapat diyakini menyembuhkan berbagai penyakit.
Batu Sawan, Batu tempat air rasa jeruk purut
Pulo Tulas, Pulau kecil di tengah Danau Toba
Obyek Wisata Sejarah
Batu Parhusipan, tempat pertemuan Si Boru Pareme
Batu Pargasipan,
Batu Nanggor, Bukit martil batu tempat Seribu Raja menempa senjata
Batu Hobon, batu tempat penyimpanan barang pusaka.
Sigulatti, Tempat di pegunungan Pusuk Buhit yang diyakini asal mula orang Batak.
Kecamatan Onan Runggu
Obyek Wisata AlamLagundi Sitamiang, lokasi untuk perkemahan yang dilengkapi dengan pondok remaja
Tambun Surlau, tempat pemandian alam dengan air yang segar dan udara yang sejuk
Hariara Na Bolon, fenomena alam dimana bebrapa pohon beringin (hariara) menyatu membentuk pohon yang sangat besar
Pantai Bebas Sukkean, pantai dengan pasir putih yang masih alami dan telah sering dikunjungi wisatawan mancanegara untuk mandi dan berjemur.
Kecamatan Harian Boho
Obyek Wisata Alam
Menara Pandangan Tele, menara tmpat
memandang panorama Danau Toba dari ketinggian pegunungan Tele.
Partukko Naginjang, di Desa Martahan Janji Martahan, tempat pendaratan peterbang layang
Air Terjun Sampuran Efrata Sosor Dolok, dengan tinggi 26 M dan lebar 10 M berada 3 KM dari Harian Boho
Mata Air Pohan Pokki, di Sihotang berjarak 2 KM dari Pelabuhan Sihotang
Partukko Naginjang, di Desa Martahan Janji Martahan, tempat pendaratan peterbang layang
Air Terjun Sampuran Efrata Sosor Dolok, dengan tinggi 26 M dan lebar 10 M berada 3 KM dari Harian Boho
Mata Air Pohan Pokki, di Sihotang berjarak 2 KM dari Pelabuhan Sihotang
Kecamatan Nainggolan
Obyek Wisata SejarahBatu Guru, Sebuah Batu yang mempunyai tiga pondasi yang diyakini menjadi slogan orang Batak yaitu “dalihan Natolu “
Obyek Wisata Alam
Pantai maria Raja, Pantai bebas di Desa Maria Raja dengan pasir putih dan air danau yang jernih untuk pemandian dan rekreasi.
Kecamatan SiTio Tio
Obyek Wisata Sejarah Mata Air Datu Parngongo, + 4 Km dari Dermaga Tamba adalah mata air bertuah yang dibuat oleh seorang Datu Parngongo yang terdapat di lerng bukit yang sangat curam.Obyek Wisata Alam
Pantai bebas, Lokasi di desa Sabulan
Pemandian Boru Saruding, berada di Ranssangbosi sekitar + 35 Km dari Pangururan.
Kecamatan Ronggurnihuta
Obyek Wisata Alam Danau Sidihoni, sebuah danau di tengah Pulau Samosir yang menjadi keunikan tersendiri dengan sebutan danau diatas danau.Aek Liang, sebuah fenomena alam mata air di dalam goa.
Gua Sidam-dam
Batu Sidam-dam, batu hitam yang masih suci dan sacral
Obyek Wisata Sejarah
Simalinting, sebuah kubur besar
Kecamatan Palipi
Obyek Wisata Sejarah Batu Rantai, di Kota MogangPiso Somalim, merupakan tempat bersejarah di Mogang
Obyek Wisata Alam
Air Panas Simbolon, kawasan berbatu belerang dimana terdapat mata air panas yang masih alami.
Langganan:
Postingan (Atom)